5 Perbedaan Bubuk Minuman Matcha dan Green Tea
Bisnis jual bubuk minuman saat ini menjadi salah satu usaha yang belakangan mulai populer. Bubuk minuman sendiri adalah produk olahan minuman yang berbentuk serbuk dan terbuat dari bahan pangan, bahan perisa, serta bahan tambahan lainnya. Bahan perisa yang sering ditambahkan adalah rasa matcha dan green tea.
Meski terlihat serupa, bubuk minuman ini memiliki perbedaan dalam banyak hal. Bubuk minuman matcha dan green tea sama-sama berasal dari tanaman Camellia sinensis, namun kedua menghasilkan produk yang berbeda. Perbedaan itu dapat dilihat dari tekstur, warna, cara penyajian, proses produksi, hingga rasanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan kedua hal tersebut, simak penjelasan berikut ini:
Perbedaan Warna
Perbedaaan pertama yang dapat dilihat secara visual adalah warna. Keduanya memiliki warna hijau alami, namun matcha berwarna hijau segar dan cerah karena mengandung banyak klorofil. Warna hijau cerah ini juga diperoleh dari dari daun teh yang masih berusia muda, tanpa mengalami proses pengeringan, hanya digiling menjadi bubuk hijau terang yang halus.
Sedangkan warna pada bubuk minuman green tea lebih hijau gelap, dikarenakan terbuat dari daun teh yang lebih tua, serta mengalami proses penjemuran atau pengeringan sebelum digiling menjadi bentuk bubuk.
Segi Proses Produksi
Matcha dan green tea diproduksi dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan bentuk yang berbeda. Pada bubuk matcha memiliki proses yang lebih kompleks dan panjang jika dibanding dengan green tea. Proses ini meliputi panen kemudian dibakar untuk menghentikan oksidasi, didinginkan, digulung, dikeringkan, dan disimpan untuk beberapa lama.
Setelah disimpan untuk mengeluarkan rasa daun yang khas, kemudian daun tersebut digiling menggunakan batu granit, sehingga menghasilkan bubuk mathca dengan tekturs yang sangat halus. Sedangkan, untuk bubuk green tea setelah daun teh dipanen, maka akan dikeringkan di bawah sinar matahari, selanjutnya digiling tetapi tidak sampai sehalus bubuk matcha.
Rasa dan Tekstur
Bubuk matcha karena bertekstur halus memiliki rasa yang lebih kuat, padat, lebih creamy, serta beraroma tajam seperti daun-daunan. Sedangkan untuk bubuk green tea lebih terasa ringan, menyegarkan serta tidak terlalu tajam, karena teksturnya masih masih kasar. Sehingga teh ini sering digunakan untuk menenangkan pikiran.
Cara Penyajian
Cara penyajian green tea mirip dengan berbagai jenis teh lainnya, yaitu diseduh dengan air panas selama beberapa saat sampai warna teh keluar dan bisa langsung disajikan dengan ataupun tanpa pemanis. Sedangkan untuk matcha dilarutkan dengan menggunakan air panas, mirip dengan bubuk minuman instan.
Selain itu bubuk matcha juga bisa diolah ke dalam berbagai bentuk, seperti smoothies. Bisa juga ditambahkan untuk membuat aneka jenis minuman seperti pudding, dessert, waffle, cake, pancake, dan lain sebagainya.
Jumlah Kafein
Meskipun terbuat dari jenis tanaman yang sama, namun pengolahan, budidaya, sampai menghasilkan rasa, bentuk, dan tekstur berbeda, membuat jumlah kafein yang dikandung juga berbeda. Pada minuman matcha sekitar 200 ml mengandung kafein sekitar 70 mg, sedangkan untuk green tea lebih sedikit yaitu 28 mg.
Selain karena pengaruh proses pengolahan, tingkat kematangan daun teh juga mempengaruhi jumlah kandungan kafein. Usia daun matcha berada pada tingkat kematangan yang ideal, sehingga memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi.
Meskipun berbeda, kedua bahan ini sama-sama baik dan menguntungkan untuk dijadikan sebagai salah satu varian dalam bisnis jual bubuk minuman. Hal ini dikarenakan kedua bahan tersebut sama-sama populer untuk dijadikan sebagai bahan baku membuat minuman kekinian.
Komentar
Posting Komentar